Beatty adalah nama motor beat putih
kesayanganku. Sudah hampir 3 tahun beatty menemani semua perjalanan saya baik
ke kampus, menemani mama pergi, jalan-jalan sama teman dan masih banyak lagi.
Mengendarai beatty merupakan hal yang menarik bagi saya. Banyak sudah suka dan
duka yang saya lewati bersama beatty, meskipun beatty hanya benda mati tetapi
motor cantik itu memberikan pengalaman yang berkesan dijalan. Mengendari beatty
disaat hujan, bannya bocor, terkena razia dan pernah terperosot saat jalan
berpasir adalah duka yang saya rasakan, sedangkan sukanya itu ketika beatty
menolong saya saat kesiangan berangkat kekampus , jalanan macet, dan bisa sedikit melirik cowok
ganteng meskipun dibalik helm hehe.
Awalnya agar dapat mengendarai motor bukan hal
yang mudah untuk saya. Saat pertama kali belajar motor saya dibimbing oleh
pacar saya, entah karena saya kurang konsentrasi atau salah mobil yang dengan
seenaknya membunyikan klakson membuat saya panik dan masuklah saya kedalam
selokan. Sore itu benar-benar hari yang buruk bagi saya, dengan wajah malu
akhirnya saya dan pacar mengakhiri belajar motor hari itu. Keesokan harinya
saya belajar lagi dengan motor mio milik pacar saya, yaps belajar hari kedua
lebih baik. Setelah sekitar satu bulan saya belajar motor, akhirnya saya
percaya diri untuk memulai mengendarai beatty ke kampus.
Motor cantik yang saya beri nama beatty adalah
benda berharga yang saya miliki, karena saya membeli motor itu dengan uang saya
sendiri. Sebenarnya saya sedikit menentang ayah, bukannya tidak mau membelikan
motor untuk saya tetapi ayah tidak ingin putrinya berkeliaran dijalan raya
mengendarai motor. Saya tahu perasaan ayah saya kecewa ketika saya membeli
beatty tetapi saya meyakini beliau bahwa saya dapat berhati-hati dijalan dan
insya alloh tidak akan terjadi hal buruk seperti yang beliau bayangkan.
Alhamdulilah berjalannya waktu sampai sekarang ayah mulai memahami keinginan
saya bisa mengendarai motor walapun belum pernah saya berkesempatan membonceng
ayah naik beatty.
Menurut saya mengendarai motor itu memiliki
sensasi yang menyenangkan seperti menaiki roller coaster
diwahana dufan. Mungkin saya terlalu berlebihan tetapi begitulah yang saya
rasakan saat menarik gas hingga kecepatan 60km/jam. Saya juga termasuk wanita
yang takut untuk ngebut-ngebut dijalan sehingga kecepatan 60km/jam adalah batas
kecepatan yang paling ngebut untuk saya hehe.
Saya bangga dapat mengendarai motor karena
membantu saya lebih cepat sampai tujuan sehingga tidak bergantung pada pacar
untuk di antar dan saya bangga karena belum semua teman-teman wanita dapat
berpetualang dengan roda dua tersebut. Namun sehebat apapun kita harus selalu
berhati-hati dijalan dan tidak lupa berdoa sebelum berkendara dan hal
terpenting menurut saya jangan pernah menyalip kendaraan didepan jika kita
tidak yakin bisa mendahuluinya seburu-buru apapun keadaannya. Semoga saya dan
teman-teman yang membaca cerita ini selalu dilindungi oleh alloh di dalam
berkendara aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar