29 Des 2014

beatty teman perjalananku



Beatty adalah nama motor beat putih kesayanganku. Sudah hampir 3 tahun beatty menemani semua perjalanan saya baik ke kampus, menemani mama pergi, jalan-jalan sama teman dan masih banyak lagi. Mengendarai beatty merupakan hal yang menarik bagi saya. Banyak sudah suka dan duka yang saya lewati bersama beatty, meskipun beatty hanya benda mati tetapi motor cantik itu memberikan pengalaman yang berkesan dijalan. Mengendari beatty disaat hujan, bannya bocor, terkena razia dan pernah terperosot saat jalan berpasir adalah duka yang saya rasakan, sedangkan sukanya itu ketika beatty menolong saya saat kesiangan berangkat kekampus ,  jalanan macet, dan bisa sedikit melirik cowok ganteng meskipun dibalik helm hehe.

Awalnya agar dapat mengendarai motor bukan hal yang mudah untuk saya. Saat pertama kali belajar motor saya dibimbing oleh pacar saya, entah karena saya kurang konsentrasi atau salah mobil yang dengan seenaknya membunyikan klakson membuat saya panik dan masuklah saya kedalam selokan. Sore itu benar-benar hari yang buruk bagi saya, dengan wajah malu akhirnya saya dan pacar mengakhiri belajar motor hari itu. Keesokan harinya saya belajar lagi dengan motor mio milik pacar saya, yaps belajar hari kedua lebih baik. Setelah sekitar satu bulan saya belajar motor, akhirnya saya percaya diri untuk memulai mengendarai beatty ke kampus.

Motor cantik yang saya beri nama beatty adalah benda berharga yang saya miliki, karena saya membeli motor itu dengan uang saya sendiri. Sebenarnya saya sedikit menentang ayah, bukannya tidak mau membelikan motor untuk saya tetapi ayah tidak ingin putrinya berkeliaran dijalan raya mengendarai motor. Saya tahu perasaan ayah saya kecewa ketika saya membeli beatty tetapi saya meyakini beliau bahwa saya dapat berhati-hati dijalan dan insya alloh tidak akan terjadi hal buruk seperti yang beliau bayangkan. Alhamdulilah berjalannya waktu sampai sekarang ayah mulai memahami keinginan saya bisa mengendarai motor walapun belum pernah saya berkesempatan membonceng ayah naik beatty.

Menurut saya mengendarai motor itu memiliki sensasi yang menyenangkan seperti menaiki roller coaster diwahana dufan. Mungkin saya terlalu berlebihan tetapi begitulah yang saya rasakan saat menarik gas hingga kecepatan 60km/jam. Saya juga termasuk wanita yang takut untuk ngebut-ngebut dijalan sehingga kecepatan 60km/jam adalah batas kecepatan yang paling ngebut untuk saya hehe.

Saya bangga dapat mengendarai motor karena membantu saya lebih cepat sampai tujuan sehingga tidak bergantung pada pacar untuk di antar dan saya bangga karena belum semua teman-teman wanita dapat berpetualang dengan roda dua tersebut. Namun sehebat apapun kita harus selalu berhati-hati dijalan dan tidak lupa berdoa sebelum berkendara dan hal terpenting menurut saya jangan pernah menyalip kendaraan didepan jika kita tidak yakin bisa mendahuluinya seburu-buru apapun keadaannya. Semoga saya dan teman-teman yang membaca cerita ini selalu dilindungi oleh alloh di dalam berkendara aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar